KABAR PESISIR NEWS.ID
KEPULAUAN MERANTI RIAU, -
Kelompok tani persawahan Dusun Paret Gantung Desa Kedabu Rapat Kecamatan Rangsang Pesisir mengeluh akibat dari rumah dan sawah mereka diterpa banjir air asin.
Air pasang yang melanda lahan sawah kelompok tersebut, tak kurang dari 200 Ha sawah yang akan segra dipanen tiba tiba hancur karena tenggelam banjir air pasang keling .
Ada dua kelompok tani yang telah melakukan kegiatan penanaman padi pada lokasi
Sawah yang luasnya kurang lebih 200 Ha termasuk lahan yang tidak masuk pada anggota kelompok tani, sementara lahanya sudah ditanami tersebut sudah mendekat masa panen , dan akan dipanen pada akir bulan depan .
Kelompok tani Jaya yang diketuai oleh Mastar ketika di confermasi oleh wartawan lewat Hp nya, Kamis 14/12/2021 ,ia mengatakan "Kelompok Tani Jaya ini beranggotakan sekitar 25 KK. Kami di dusun ini Memang sudah lama membentuk kelompok tani Jaya ini dan sudah lama juga beroperasi di Desa ini", jelasnya.
Mastar menyebutkan "kelompok tani ini memiliki lahan sebanyak 25 Ha, berlokasi di Dusun paret gantung RT 01/RW 07 Desa Kedabu Rapat Kecamatan Rangsang Pesisir Kabupaten Kepulauan Meranti, kelompok Tani jaya ini beranggotakan sekitar 25 KK, terdiri dari anak tempatan dan memiliki lahan seluas 25 Ha, adapun lahan tetsrbut sudah ditanami dengan padi kini hampir sudah masuk masa panen.
Tetapi apa mau dikata semua anggota merasa kecewa akibat banjir air pasang yang menerpa seluruh tanaman padi kami hingga mati, padahal direncanakan akir bulan depan tanaman tersebut akan di panen, hal ini membuat anggota semua stres dan ada yang mau mecoba meminum racun randap untung saja saya sempat dikasi tau kalau ada salah seorang anggotanya yang mencoba nekat, kalau tidak mungkin entah bagai mana jadinya". Jelas Mastar.
Hal senada juga disampaikan
Ketua kelompok tani Tunas Baru Jaapar Desa Kedabu Rapat, Dia menyebutkan Daerah yang terken dampak Banjir pasang sekitar 200 Ha itu termasuk didaerah persawahan kami.
Bahwa Kami di Desa ini memang berpropesi sebagai Petani sawah dan kini memang ada 2 kelompok tani yang memang merupakan petani di Desa kedabu Rapat ini , karena sawah kami mendapat musibah banjir air pasang , Diperkirakan akan gagal panen akibat terendam air asin.
Menurut Jaapar kerugian
Diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah atau sampai dengan miliyaran rupiah , jelas Jaapar
Dikata kan Jaapar lagi, sebenarnya masalah yang kami hadapi ini berawal dari tanggul yang tidak ada serta pintu klip yang sudah tidak berpungsi, sementara lokasi sawah kami memang sangat berdekatan dengan sungai hingga setiap air pasang pasti akan mengalir ke kanal di pinggir jalan si junjung Dusun paret gantung ini.
Saat ini yang kita harapkan benteng pengaman atau pintu klip.kata Jaapar.
Saharudin warga petani yang ikut terdampak dari banjir pasang yang melanda dusun paret gantung desa kedabu rapat merupakan salah satu Anggota kelompok Tunas Baru, mengatakan saat ini saya memiliki sekitar 5 jalur yang sudah ditanam tetapi nampak nya gagal panen seharusnya bulan satu ini sudah panen , sementara
untuk biaya 5 jalur yang sedah ditanam hampir 10 jutaan rupiah, Papar saharudin
Menurut nya lagi, kami Mulai musim nenanam sejak bulan agustus 2021 direncanakan bulan 12 sapai bulan 1 akan panen tetapi kini semua harapan itu terkesan musnah akibat banjir air pasang yang melanda sawah kami Demikian tutup sahrudin."****
LAPORAN : ZAINI.M
EDITOR : R.ARIFIN