Kabarpesisirnews.com KPN
SELATPANJANG RIAU, -
04 febuari 2024 Rusaknya Eko sistim di sebabkan pencemaran lingkungan oleh limbah sagu yang di kelolakan pabrik pembuatan sagu yang ada di wilayah kabupaten kepulauan meranti provinsi riau
Dengan adanya limbah tersebut maka dampaknya banyak yang di rugikan dan menganggu eko sistim dan keamanan di pantai di karenakan pencemaran hasil dari limbah sagu tersebut
Yang kita tahu limbah itu sangat berbahaya kalau di alirkan ke sungai, otomatis itu lari nya kelaut yang mengakibatkan ikan dan lain nya mati sehingga banyak yang dirugikan
Ketika wartawan mendatangi Lokasi pabrik pengolahan sagu, benar saja limbah tersebut di alirkan ke sungai memang penampungan untuk pembuangan limbah ada namun tetap mengalir ke sungai sehingga merusak eko sistim
Pada hari minggu 04 febuari 2024 pukul 10 pagi mengkomfirmasi kepada salah satu tokoh masyarakat yang namanya tida ingin di bublikasi oleh media ini khususnya yang tinggalnya di seputaran kilang tersebut, jepada wartawan mengatakan bawa dengan adanya pabrik sagu tersebut kami merasa terganggu teutama kami yang bekerja sebagai nelayan sehingga hasil tangkapan ikan sangat sulit dan kurang pendapatanya, hujarnya,
Dia menambahkan lagi bahwa pintu air di kilang tersebut terkesan sengaja di tutup sehingga apa bila hari hujan terjadinya banjir masyarakat menjadi resah oleh jarena baunya yang menyengat.
Diharapkanya juga semoga ada solusi dari pihak berwenang untuk mengatasi nya
Sebelum nya pada tanggal 31 januari 2024 pukul 09 30 wib wartawan media ini, mendatangi kantor lingkungan hidup di jl pembangunan satu(1) Selat panjang kabupaten kepulauan meranti untuk komfirmasi terkait masalah limbah.
Menurut salah satu dtaf di Lingkungan hidup pada Saat itu mengatakan kepala dinas tidak ada di tempat dan labtas kami menemui kabid lingkungan hidup ibu Dewi lalu mengkonfermasi tentang persoalan limbah tak kunjung selesai, dewi selaku kabid mengatakan hal ini sudah kami surati kepada mereka (kilang sagu ret) , dan sudah memperingati kata dewi lalu dewi mengatakan lagi kami hanya bisa membina dan memberi teguran kepada mereka kata dewi kami srbutnya lagi lagi tidak punya wewnang karena untuk kabupaten bukan dinas lagi tapi bidang kata dewi.
Dewi menambahkan lagi wewnang sepenuh nya dinas provinsi nah kita harus minta bantu dinas provinsi tapi kita mengeluar kan anggar sedangkan kami tak punya anggaran,demikian tutup dewi."****
LAPORAN : ABU SOFYAN
EDITOR : R.ARIFIN