Kabarpesisirnews.com KPN
PEKANBARU RIAU, -
Diskalkulia adalah gangguan belajar yang spesifik dalam matematika, di mana anak-anak yang mengalaminya menghadapi kesulitan dalam memahami konsep numerik, melakukan operasi matematika, dan memproses informasi terkait angka. Salah satu solusi efektif untuk mengatasi permasalahan ini adalah melalui peran guru yang kreatif dan inovatif. Guru dengan pendekatan kreatif dapat membuat pembelajaran matematika lebih dapat diakses dan menyenangkan bagi anak-anak dengan diskalkulia, sehingga membantu mereka mengatasi tantangan yang dihadapi.
Pertama, guru kreatif mampu menciptakan metode pengajaran yang berbeda dan menarik. Mereka dapat menggunakan alat bantu visual seperti diagram, gambar, dan manipulatif fisik (seperti balok atau koin) untuk membantu anak-anak memvisualisasikan konsep matematika. Pendekatan multisensori ini memungkinkan anak untuk belajar melalui berbagai indra, bukan hanya mendengarkan penjelasan verbal atau membaca teks.
Selain itu, guru kreatif dapat merancang permainan edukatif yang mengintegrasikan konsep matematika. Misalnya, permainan papan yang melibatkan perhitungan atau aplikasi mobile yang dirancang untuk latihan matematika bisa membuat belajar menjadi aktivitas yang menyenangkan dan interaktif. Melalui permainan, anak-anak dapat belajar tanpa merasa tertekan oleh kesulitan akademis yang sering mereka alami.
Guru juga bisa menggunakan teknologi sebagai alat bantu pengajaran. Aplikasi dan perangkat lunak pendidikan yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan kesulitan belajar matematika dapat memberikan latihan yang dipersonalisasi dan feedback langsung. Penggunaan teknologi ini tidak hanya membantu dalam p.emahaman konsep tetapi juga memungkinkan anak-anak untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri.
Di samping metode pengajaran, guru kreatif juga berperan penting dalam membangun lingkungan belajar yang mendukung dan inklusif. Dengan menciptakan suasana kelas yang positif dan mendukung, guru dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kepercayaan diri anak-anak dengan diskalkulia. Pujian untuk usaha dan pencapaian kecil, serta pemberian waktu tambahan untuk menyelesaikan tugas, dapat sangat membantu.
Selain itu, kolaborasi antara guru, orang tua, dan spesialis pendidikan sangat penting. Guru yang kreatif harus terus berkomunikasi dengan orang tua tentang kemajuan anak dan bekerja sama untuk mengembangkan strategi belajar yang efektif di rumah. Pelatihan dan workshop untuk guru mengenai diskalkulia juga dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan dukungan yang tepat.
Dapat disimpulkan bahwasannya guru yang kreatif memiliki potensi besar untuk mengatasi permasalahan anak dengan diskalkulia. Dengan pendekatan yang inovatif, inklusif, dan kolaboratif, mereka dapat membuat matematika menjadi lebih dapat diakses dan menyenangkan, sehingga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan matematika dan mencapai potensi penuh mereka. Dukungan dari guru yang memahami dan peduli bisa menjadi kunci keberhasilan bagi anak-anak yang menghadapi tantangan belajar ini."****
Nama : ANISA SOLEHA
JURUSAN PGSD UIR
EDITOR : R.ARIFIN