KabarPesisirNews.Com
PEKANBARU RIAU, -
Fenomena ketua komisariat merangkap jabatan dalam tubuh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Cabang Pekanbaru kembali memantik diskusi serius di kalangan kader.
Praktik rangkap jabatan yang belakangan ini marak dinilai bukan hanya bertentangan dengan semangat regenerasi, tapi juga bertentangan dengan konstitusi HMI sehingga memunculkan tanda tanya besar: Apakah HMI MPO Cabang Pekanbaru kekurangan kader potensial?
Rangkap jabatan oleh seorang ketua komisariat bukan hanya memunculkan beban kerja ganda, tetapi juga bisa berdampak pada menurunnya efektivitas organisasi.
Posisi strategis di komisariat sejatinya harus dijalankan dengan penuh dedikasi, apalagi jika ditambah dengan amanah struktural lainnya di tingkatan cabang. Dalam konteks ini, publik internal HMI mempertanyakan kualitas kaderisasi yang selama ini dijalankan.
“Ini menjadi ironi bagi organisasi sebesar HMI. Ketika satu orang harus menanggung dua jabatan sekaligus, kita patut bertanya: ke mana kader lainnya?” ujar salah satu kader hmi
Sementara itu, beberapa kalangan menilai bahwa rangkap jabatan ini mencerminkan adanya stagnan dalam proses distribusi kader.
Tak sedikit pula yang menduga bahwa rangkap jabatan terjadi akibat tidak berjalannya sistem kaderisasi yang sehat dan merata. Di sisi lain, ada yang melihat praktik ini sebagai upaya sekelompok elit untuk mempertahankan dominasi struktural.
Fenomena ini juga mencuatkan kekhawatiran akan terjadinya krisis kepercayaan kader terhadap struktur organisasi. Ketika kesempatan untuk mengabdi terbatas pada lingkaran sempit, hal ini bisa memicu apatisme di kalangan kader HMI CABANG Pekanbaru.
Kondisi ini seharusnya menjadi alarm bagi HMI MPO Cabang Pekanbaru untuk segera mengevaluasi sistem pengkaderan dan regenerasi internal. Organisasi ini berdiri di atas prinsip kaderisasi yang kuat, bukan pada akumulasi jabatan segelintir orang.
Rangkap jabatan bukan hanya menggerus semangat kolektif, tetapi juga menjadi indikasi adanya krisis keorganisasian yang perlu segera dibenahi.
Apakah ini hanya fenomena sesaat atau pertanda kekurangan kader secara struktural? Hanya evaluasi menyeluruh dan transparansi organisasi yang mampu menjawabnya."****
PENULIS : Kader HMI MPO CABANG Pekanbaru
EDITOR : R.Arifin