.
KabarPesisirNews.com
LINGGA KEPRI, -
Sudah tujuh hari terakhir, tower XL BTS yang berlokasi di RT 1 RW 2 Dusun II, Desa Belungkur, Kabupaten Lingga, tidak berfungsi alias mati total. Akibatnya, masyarakat desa yang menggantungkan hidup pada jaringan internet, terutama pelaku usaha dan pelajar, harus menelan kekecewaan tanpa kepastian.
Kondisi ini diperparah dengan jangkauan sinyal yang sejak awal memang terbatas. Tower XL BTS tersebut hanya menjangkau sebagian wilayah Dusun II, sementara Dusun I hanya menerima sinyal lemah di beberapa rumah saja.
Aref Rapandi, Kepala Desa Belungkur, menyampaikan keluhan warganya yang semakin memuncak akibat gangguan layanan ini.
> “Banyak warga yang datang langsung mengeluh ke kantor desa. Anak-anak SMP kesulitan belajar daring, pedagang online tak bisa menjalankan usahanya. Sudah lama kami meminta agar ada tower Telkomsel yang lebih menjangkau luas, karena posisi Desa Belungkur berada di ujung wilayah Lingga, namun belum ada tindak lanjut,” ujar Aref.
Pihak desa bahkan sudah beberapa kali mengajukan permohonan resmi ke Dinas Kominfo Provinsi Kepulauan Riau dan juga mendatangi langsung kantor Telkomsel di Batam, namun belum mendapatkan tanggapan berarti.
Kondisi ini menyoroti ketimpangan akses komunikasi digital yang masih terjadi di wilayah-wilayah terpencil. Padahal, pemerataan akses internet menjadi salah satu indikator utama pembangunan dan pelayanan publik di era digital.
"Kami berharap semoga masalah ini cepat diselesaikan, karena masyarakat sangat membutuhkan jaringan telekomunikasi untuk beraktivitas" tambah Aref.
Pertanyaan yang kini mengemuka: sampai kapan masyarakat di pelosok seperti Desa Belungkur harus terus bersabar menunggu perhatian dan tindakan nyata dari pihak operator seluler dan pemerintah?."****
LIPUTAN LINGGA :
Arisazka/Davit
EDITOR : R.Arifin