KabarPesisirNews.Com
YOGYAKARTA, -
Menjelang gelaran besar Pesona Budaya Sumatera Utara di Yogyakarta, atmosfer internal Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) Sumut Yogyakarta justru memanas.
Sebuah keputusan mengejutkan datang dari internal kepengurusan: Putri Dwi Kusuma, yang selama ini menjabat sebagai Kepala Bidang Kebudayaan dan Pariwisata, mendadak direshuffle dari jabatannya pada 23 Juni 2025. Ironisnya, pencopotan itu dilakukan tanpa adanya keterangan resmi yang jelas dari pihak pimpinan IKPM.
Langkah tersebut sontak menuai sorotan dan memunculkan tanda tanya besar. Sebab, posisi Kepala Bidang Kebudayaan dan Pariwisata merupakan salah satu jabatan kunci dalam pelaksanaan event budaya yang dinilai sebagai agenda paling prestisius IKPM tahun ini.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi mengenai siapa sosok yang menggantikan Putri Dwi Kusuma, dan struktur kepengurusan yang baru pun belum dipublikasikan secara terbuka baik ke internal maupun publik.
Keputusan reshuffle sepihak ini memicu dugaan kuat adanya muatan politis di balik pergantian tersebut.
Beberapa pihak menduga bahwa langkah ini tidak lepas dari agenda besar
“Pesona Budaya Sumut” yang kabarnya memiliki alokasi anggaran yang cukup besar dan sensitif secara pengelolaan.
Dalam keterangannya kepada media, Putri Dwi Kusuma menyampaikan rasa heran atas pencopotannya.
Ia menyebut bahwa reshuffle tersebut tidak disertai alasan yang objektif dan transparan.
“Nah sekarang kan reshufflenya dilakukan sepihak, tanpa melampirkan alasan objektifnya.
Aku sendiri bingung kenapa aku direshuffle.
Apa karena kritik dan advokasi yang selama ini aku lakukan dianggap mengganggu kepentingan mereka, sehingga mereka reshuffle demi melanggengkan kebiasaan mereka di acara Pesona Budaya nanti — apalagi anggaran agendanya besar lo,” ungkap Putri dengan nada kecewa.
Putri sendiri dikenal sebagai sosok berpengalaman dalam tubuh IKPM Sumut Yogyakarta.
Pada periode sebelumnya, ia juga aktif sebagai pengurus dan turut mengambil peran penting dalam berbagai kegiatan kebudayaan serta advokasi mahasiswa.
Tak hanya itu, Putri juga merupakan seorang aktivis perempuan yang aktif dalam berbagai organisasi mahasiswa lintas kampus dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Kiprah dan rekam jejaknya kerap diapresiasi karena keberaniannya dalam menyuarakan kepentingan mahasiswa asal Sumatatera Utara di Yogyakarta.
Situasi ini menjadi sorotan tersendiri bagi publik internal IKPM Sumatera Utara.
Banyak IKPM Kab/kota di bawah naungan IKPM Sumut Yogyakarta yang mempertanyakan arah kepemimpinan organisasi dan berharap adanya klarifikasi terbuka serta evaluasi transparan atas proses reshuffle yang dilakukan secara tertutup.
Kini, perhatian tertuju pada keberlanjutan agenda Pesona Budaya Sumut dan bagaimana dampak keputusan ini akan memengaruhi soliditas internal dan citra organisasi ke depan."****
LIPUTAN YOGYAKARTA : DHIMAS
EDITOR : R.ARIFIN