Sabtu, 20 Maret 2021

Bupati Meranti H.Adil Borong Semua Dagangan Kakek Buta Penjual Tikar.

SELATPANJANG,  (KPN) -
Keterangan photo:: Bupati Meranti Muhammad Adil Saat Menemui Usman Kakek tua Buta yang berjualan Tikar pandan

Meranti,----Meskipun panas terik tampa rasa ragu dan simpatik Bupati Kepulauan Meranti Priode Ketiga itu H.Muhamad Adil SH langsung datangi Kakek tua paruh baya yang buta si penjual tikar keliling di Kota Selatpanjang.


 Selain itu, Orang Nomor Satu di Negeri berjuluk Sagu tersebut H Muhammad Adil memborong seluruh barang dagangan seorang kakek yang berjualan tikar pandan di persimpangan Jalan Dorak - Banglas Selatpanjang, Kamis (18/3/2021) pagi yang telah lalu.

Diakui bahwa, Kakek yang bernama Usman berusia 77 tahun itu merupakan warga Sungai Tohor dan menetap di Kampung Baru  itu pun tidak lagi perlu berpanas-panasan-hujan dan berhari-hari menunggu pembeli di pinggir jalan karena seluruh barang dagangannya dibeli semua oleh Orang Nomor Wahid di Kepulauan Meranti.

Meskipun Bupati akan menghadiri agenda pertemuan dengan sejumlah
dengan Kepala Sekolah SD dan SM Tiba di  persimpangan jalan Bupati H.Adil melihat kakek tersebut menjajakan dagangan tikar nya di tepi jalan. 

Sontak Saja, Bupati meminta supirnya untuk menghentikan mobil dan menghampiri kakek tersebut lalu mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan ribu rupiah dari dompetnya dan
memborong semua tikar pandan tersebut serta meminta kakek itu diminta pulang untuk beristirahat.

"Saya sudah lama tidak ketemu bapak itu, makanya saya membeli semua dagangannya dan menyuruh dia pulang untuk istirahat mengingat kondisinya juga sudah lemah," kata Bupati Meranti H.Adil SH Kepada Media ini Sabtu  (20/3/2021) via salulernya.


Kendati demikian,  pria tua paruh baya tersebut, yang juga tuna netra itu mengaku telah melakoni pekerjaan tersebut sudah puluhan tahun hingga menjajakannya hingga ke luar kota Selatpanjang yakni di Bukit Batu dan Balai. 


Sebagaimana di ketahui, keuntungan dari sehelai tikar pandan yang jual seharga Rp.50.000,00 itu tidak memadai, bahkan diakui adakalanya seharian jualannya itu tidak terjual sama sekali.

"Kadang satu hari laku 1 helai dapatlah untung Rp10.000, ada juga laku 2 helai dan dapatlah untung Rp20.000, tapi tak setiap harinya bisa laku, bahkan ada seharian sama sekali tidak laku," ungkap Usman menceritakan hal sedih kehidupanya Kepada Bupati.****


LAPORAN      :  BOMBOM
EDITOR           :  REDAKSI

Load comments