Kabarpesisirnews.com KPN
JAKARTA, -
Ade Mulyana, Plt Ketua Umum, yang pernah mencalonkan diri menjadi ketum PP IWO di Mubes II di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur terancam pidana.
Menurut informasi, kasus yang menjerat wartawan akurat.co itu diketahui terkait dugaan pemalsuan tanda tangan Ketua Sterring Comitte (SC) Mubes II IWO Tangerang, Zulkifli Tahir.
Soal pemalsuan tanda tangan itu diketahui, menyusul beredarnya dokumen surat undangan untuk Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang dijanjikan akan menutup Mubes II IWO lanjutan yang digelar di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta.
Sesuai dengan bukti yang dikirim pihak protokoler Kementerian, surat itu mencantumkan nama Ketua SC Mubes II IWO Zulkifli Tahir, Sekretaris Puan Riko dan Ade Mulyana selaku Plt Ketua Umum yang ditugaskan untuk menyiapkan Mubes di Asrama Haji.
Sayangnya, karena sejak awal kehadiran Zulkifli Hasan untuk menutup kegiatan Mubes pada Selasa, 10 Oktober 2023 tidak masuk dalam agenda (Rundown), usai kegiatan Mubes yang menetapkan dan mengukuhkan Teuku Yudhistira sebagai Ketua Umum PP IWO yang sah pada Senin malam, tidak ada lagi agenda lanjutan.
Namun pada Selasa pagi, pihak protokoler Kemendag hadir dan menanyakan agenda tersebut, sebelum Menteri tiba di lokasi.
"Mohon maaf bapak, sejak awal tidak ada di dalam agenda kami kegiatan Mubes akan ditutup oleh Bapak Menteri Perdagangan," ucap Dyah Arum Sari, Anggota Organize Comitte saat menerima protokoler pihak Kemendag di Asarama Haji Jakarta.
Saat itulah fakta baru terungkap. Nyatanya ada surat yang masuk ke Kemendag mengundang Zulhas, di acara Mubes II IWO di Asrama Haji pada hari kedua.
Namun setelah diteliti, surat itu diduga kuat dikeluarkan Ade Mulyana secara sepihak. Fatalnya lagi, tanda tangan Ketua SC yang ada di dalam surat itu dipastikan tidak otentik alias palsu.
Ketua SC Zulkifli Tahir yang juga Ketua Pengurus Wilayah (PW) IWO Sulawesi Selatan secara tegas mengaku tidak pernah menandatangani surat tersebut.
"Cek saja, tanda tangan saya jauh berbeda dengan tanda tangan yang ada di surat ke Kemendag itu," tegasnya saat dikonfirmasi, Senin (16/10/2023).
Namun sebelum memasuki kontestasi, lanjut pria yang akrab disapa Bang Cule ini, ia mengaku Ade Mulyana sempat berkoordinasi dengan SC bahwa akan ada bantuan kegiatan dari Zulkifli Hasan, dengan syarat penutupan Mubes II IWO akan dihadiri dan dilakukan sang Menteri.
"Namun hal itu tidak ada terealisasi dan yang bersangkutan (Ade Mulyana) tidak pernah berkoordinasi bagaimana kelanjutannya. Karena sebagai salah satu calon ketua umum, ia sempat menjanjikan bahwa bakal ada bantuan uang dari Mendag untuk kegiatan Mubes. Tapi tidak pernah ada membahas tentang surat masuk ke Kemendag apalagi saya ikut menandatanganinya," ucapnya geram.
Atas situasi itu, Bang Cule mengaku bahwa ia sudah berkoordinasi lebih lanjut dengan penasihat hukum IWO, terkait langkah hukum yang akan diambil atas dugaan pemalsuan tanda tangan itu.
Menimpali hal itu, penasihat hukum PP IWO Abu Marasabessy, SH mengaku sudah mempelajari surat ke Kemendag yang sudah beredar tersebut.
"Ya kami sedang mempelajari surat No 013/MUBES/PP-IWO/IX/2023 yang ditandatangani Ketua dan Sekretaris SC Mubes II IWO dan Plt Ketua Umum untuk meminta Mendag Zulkifli Hasan sebagai Keynote Speaker dalam acara penutupan Mubes di Asrama Haji pada Selasa 10 Oktober 2023," terangnya, Senin (16/10/2023).
Untuk langkah awal, lanjut Abu, pihkanya sudah meminta keterangan dari Ketua SC dan sudah melakukan pencocokan tanda tangan di KTP Bang Cule dengan yang ada di dalam surat.
"Jelas sangat jauh berbeda tanda tangan tersebut. Indikasi pemalsuannya ada. Karena itu saat ini kami sedang menyusun nota somasi sebagai langkah awal, meski langkah pidana tidak tertutup kemungkinan. Apalagi ini pemalsuan yang diduga menyangkut adanya permintaan bantuan dari Kemendag yang diduga kuat uang negara," tegasnya."****
EDITOR : R.ARIFIN