Sabtu, 06 Januari 2024

Pemdes Anak Setatah , Bangun Tali Air Sepanjang 900 m, serta Tingkatkan Prekonomian Masyarakat



Kabarpesisirnews.com      KPN

RANGSANG BARAT RIAU,   -

Memang untuk merajut sebuah pembangunan tidaklah mudah tentu perlu pengjajian yang matang dan untuk apa pelaksanaan pembangunanya apa ada manfaatnya terhadap kepentingan masyarakat umum, yang pasti harus ada  kerjasama dari semua pihak .




Didesa Anak Setatah Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan Meranti, Berkat usaha gigih dari para masyarakat serta aparat Desa di Desa Anak Setatah Kecamatan Ransang Barat ini maka program tali air yang menjadi dambaan masyarakat dapat teujut.




Program pembangunan tali air yang dilaksanakan oleh Desa Anak setatah di Dusun padi sepanjang kurang lebih 900 m merupakan upaya pihak Pemerintahan Desa untuk meningkatkat prekonomi an masyarakat di Desanya, selain itu hal ini juga sebagai perhatian serius dari unsur pemerintahan Desa terhadap aspirasi warganya yang mayoritas adalah nelayan dan petani sawah,  karena di daerah ini juga merupakan daerah yang rawan banjir , demikian impormasi yang dapat dihimpun oleh wartawan dari masyarakat di seputaran Dusun Padi tersebut.


Salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Rangsang Barat Baharudin  kepada Wartawan menyebutkan memang untuk di daerah Rangsang Barat ini banyak sekali persoalan  pembangunan yang ada kaitanya dengan kepentingan masyarakat terutama tentang tali air di Desa-desa yang memang membutuhkan nya karena di daerah ini terkesan sering terjadi banjir besar yang disebabkan oleh hujan dan air pasang naik. 




terkadang hal ini dapat mengakibat kan masyarakat tak bisa bergerak seperti daerah Desa-desa yang banyak persawahanya , hal ini memang perlu perhatian serius pemerintah kabupaten , jelas Baharudin .




Kepala Desa Anak setatah Kecamatan Rangsang Barat Zulhaidi, saat di hubungi melalui Hpnya beberapa waktu lalu ia mengatakan" memang program tali air itu  merupakan salah satu tujuan kami sejak lama, sementara ini baru ada kesempatan dan juga ada anggaranya, karena kalau ditahun-tahun sebelumnya kita masih terpusat pada bantuan lansung tunai (BLT), untuk masyarakat pada masa Kopit 19 "  terang  zulhaidi.


Selain itu sebutnya "daerah ini memang daerah yang menjadi langganan banjir, sementara di Dusun ini juga penduduk memang mayoritasnya adalah petani sawah tanaman padi serta nelayan", Kata Zulhaidi. 




Dengn dibangunya parit tali air sepanjang 900 m dengan biaya sebesar 90 juta rupiah, bersumber dari anggaran Dana Desa ini , kita sangat berharap 




"Saya sangat berharap semoga dengan Tali air ini, hasil panen padi warga kususnya di Desa Anak Setatah, dapat  bermanfaat bagi perkembangan ekonomi masyarakat serta dapat dijadikan salah satu  Desa swasembada beras di Kecamatan Rangsang Barat ini", papar Zulhaidi .




Selanjutnya terang Zulhaidi, untuk saat ini kami terutama  masyarakat umumnya di Desa Anak Setata, diresahkan oleh sebab jalan poros di Desa ini yang sangat memprihatinkan , dimana jalan yang merupakan satu-satunya jalan di Desa ini yang sangat dibutuhkan masyarakat, kini seakan tak dapat dimanfaatkan oleh karena  rusak parah.




Sebagai Kepala Desa saya sudah sering mengaju kan proposal ke Pemerintah Kabupaten bahkan setiap ada musrenbang jalan ini tetap saya usul namun tak pernah muncul. 




Untuk itu kami dan masyarakat di Desa ini sangat berharapkan pemerintah kabupaten untuk dapat setius memperhati kan kondisi jalan-jalan Didesa Anak Setatah ini  terutama terkait masalah jalan poros yang saat ini seakan tak dapat di lalui, oleh karena jalanya rusak parah, sementara  disepanjang jalan poros ini terdapat rumah sakit atau Puskesmas serta banyak sarana lainya yang berada di sepanjang jalan poros tersebut , seperti ada Kantor Desa ada Masjid dan banyak sekolah- sekolah baik SD maupun sekolah SLTP. 




Dimana jalan ini juga berpungsi sebagai jalan artenatif yang selalu di gunakan oleh desa tetangga sebagai jalan lintas antar Desa , kalau mereka mau menuju ke Kantor Camat Tebing Tinggi Barat.




Jalan poros ini dibangun pada zaman Kabupaten Bemgkalis tahun 2003 memang sudah cukup tua, kini jalan itu sangat memprihatinkan karena rusak berat, sementara saat ini Meranti sudah menjadi Kota Kabupaten telah dimekarkan pada tahun 2009.




Sejak Meranti terbentuk sebagai kota Kabupaten selama itupula  jalan ini tak pernah tersentuh oleh pembangunan, tutup Zulhaidi."****

(ADV).-





LAPORAN    :  Zaini Mahadun

EDITOR        :  R.Arifin





.

Load comments