Kamis, 06 Juni 2024

OPINI : PENGEMBAGAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR



Kabarpesisirnews.com      KPN

PEKANBARU RIAU,   -

Masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira usia sebelas tahun atau dua belas tahun. 



2 Karakteristik utama siswa sekolah dasar adalah mereka menampilkan perbedaanperbedaan individual dalam banyak segi dan bidang, di antaranya, perbedaan dalam intelegensi, kemampuan dalam kognitif dan bahasa, 



Perkembangan kepribadian dan perkembangan fisik anak.

Ada beberapa karakteristik anak di usia sekolah dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya di tingkat sekolah dasar. Sebagai guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya, maka sangatlah penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya. 



Karakteristik anak usia SD adalah senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, serta senang merasakan/ melakukan sesuatu secara langsung, sehingga proses pembelajaran terhadap anak SD berbeda dengan anak SMP atau terhadap anak dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.



Memperhatikan tahapan perkembangan anak dan karakteristik cara anak belajar maka pendekatan pembelajaran yang paling sesuai adalah pembelajaran tematik.



Pembelajaran tematik terpadu yang diterapkan di SD dalam kurikulum 2013 berlandaskan pada Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyebutkan, bahwa 



“Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi, maka prinsip pembelajaran yang digunakan dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu.” Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI.



Pada kurikulum 2013 proses pembelajarannya sangat memperhatikan taraf berfikir siswa yang masih memandang sesuatu merupahkan satu bagian yang utuh. Pada kurikulum 2013 siswa tidak harus didrill, tetapi belajar melalui pengalaman langsung. Hal itu sejalan dengan Permendikbud No 67 (2013:133) bahwa integrasi trans-disipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran yang ada dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitar sehingga pembelajaran menjadi kontekstual. 



Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, menanamkan konsep tentang pengetahuan dan keterampilan, siswa tidak harus didrill, tetapi belajar melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya 3 dengan konsep lain yang sudah dipahami oleh siswa. Hal itu sejalan dengan Permendikbud No 67 (2013:133) yang menyatakan bahwa integrasi transdisipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran yang ada dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga pembelajaran menjadi kontekstual.



Pembiasaan dilakukan oleh guru berperan sangat penting dalam memberikan teladan dan contoh perilaku kepada siswanya. Seperti guru 5 memberikan contoh dalam hal ketepatan guru saat datang ke sekolah, tutur kata ysng sopan dan bahasa guru yang baik dan sopan, cara berpakaian guru sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku, ketika guru menganjurkan sholat dhuha guru juga melakukannya dengan siswa.



Pembelajaran sesuai dengan tema dan sub tema, materi, kemampuan peserta didik, situasi, dan kondisi. Guru telah mampu menggunakan lebih dari satu jenis metode yang tepat dan menyenangkan. Data hasil wawancara dan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas menggambarkan bahwa guru memiliki kemampuan dalam memilih dan menggunakan metode dengan baik yang sesuai dengan kompetensi yang dicapai.



Metode pembelajaran yang dipakai adalah ceramah, diskusi, kelompok atau bisa secara individu."*****




Penulis  : 

Dea Mustika. S.Pd., M.Pd ( DOSEN PGSD UIR)

Ayu Renjani ( MAHASISWA PGSD UIR)

Rica Herlinda   ( MAHASISWA PGSD UIR)

Dinda Wahyuni  ( MAHASISWA PGSD UIR)

Diah Septianingsih ( MAHASISWA PGSD UIR)

Sherly Marini ( MAHASISWA PGSD UIR).-




EDITOR            :    R.ARIFIN

Load comments