Jumat, 31 Januari 2025

Masyarakat Telaga Baru Keluhkan Akses Jalan Poros Jepun Rusak Parah.





Kabarpesisirnews.com
KEPULAUAN MERANTI RIAU,  - 
Program pemerintah pusat dalam pengentasan kemiskinan ekstrim melalui program swasembada pangan terkesan tidak akan dapat mulus di Kabupaten Kepulauan Meranti, khususnya di desa-desa yang berada di pulau-pulau seperti pulau rangsang dan pulau merbau.


Pasalnya, masalah utama yang menjadi penghambat di daerah yang mayoriatas masyarakatnya bermata pencarian sebagai petani itu tentunya tentang rusaknya sarana pendukung, yakni jalan-jalan yang merupakan akses utama masyarakat dalam mengangkut atau menjual hasil tani mengalami rusak parah, bahkan dapat dikatakan tak layak pakai.


Seperti hasil pantauan awak media ini dilapangan, yakni di desa Telaga Baru Kecamatan Rangsang Barat belum lama ini. 


Saking parahnya jalan tersebut dapat dikatakan berpotensi memakan korban kepada setiap penggunanya, karena jalan peninggalan kabupaten Bengkalis itu selain pecah serta berlobang besar juga tidak sedikit mengeluark an besi-besi tajam yang siap memangsa apa saja yang melintasinya.


Dikatakan oleh salah seorang masyarakat bahwa jalan poros yang satu-satunya menjadi kebanggaan masyarakat di desa itu kini sangat sulit untuk dipungsi kan oleh masyarakat, karena rusak parah dan bodi jalan sepanjang 2 KM itu ambruk ke parit akibat abrasi disebabkan kikisan hujan dan naiknya pasang laut, serta tidak adanya penahan tanah atau yang sering disebut parit beton.
"Sebagian besar wilayah desa ini adalah tanah gambut, sedangkan parit di kiri dan kanan jalan tidak ada penahan tanah, maka dengan mudahnya tanah tersebut menjadi longsor apabila terkena air hujan atau air pasang, dan wajar kalau jalan tersebut semuanya miring mau ikut  turun ke parit" Tutur Abdulah Minggu (12/1/2025).


Sementara itu, Kepala Desa yang dihubungi melalui telephonnya juga mengatakan hal serupa, yaitu jalan tersebut dapat dikatakan tak layak lagi untuk digunakan, karena selain rusak parah juga dapat mengancam keselamatan penggunanya. Hal ini tentu disebabkan runtuhnya bahu jalan yang berdampak juga pada rusaknya jalan.


"Kami bersama masyarakat desa selalu berdo'a berusaha dan berharap agar masalah tersebut mendapat perhatian dari pemerintah daerah, karena jalan tersebut merupakan nadi utama masyarakat desa dalam beraktifitas, rusaknya jalan itu menjadi penghambat utama kelancaran aktifitas masyarakat. Masalah ini tentu berawal dari runtuhnya bahu jalan". Ujar Noeradi Kades Telaga Baru.


Ketika disentuh tentang upaya, Noeradi menjelaskan bahwa Pemdes Telaga Baru tidak bisa melalakukan upaya perbaikan terlebih lagi pembangunan, karena status jalan terebut sudah menjadi jalan kabupaten.


"Jalan tersebut berstatus jalan kabupaten, maka selain tidak mampu desa juga tidak dibenarkan melakukan perbaikan apa lagi pembangunan". Tambahnya."****



LIPUTAN KEP.MERANTI : ZAINI.M
EDITOR           :    R.ARIFIN

Load comments