KabarPesisirNews.Com
LINGGA KEPRI, –
Sejumlah perwakilan penambang timah rakyat dari Dabo Singkep mendatangi kantor Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (F SPSI) NIBA yang berlokasi di Jalan Gunung Muncung, Desa Baru Kacang, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga. Kehadiran mereka diterima langsung oleh Ketua F SPSI NIBA, Bung Chris, bersama Bidang PHI, Adi S.
Dalam pertemuan tersebut, para penambang menyampaikan keluh kesah mengenai nasib mereka sejak aktivitas tambang timah rakyat dihentikan. Salah satu perwakilan mengatakan, sejak tambang ditutup, mereka kehilangan pekerjaan dan kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga.
Lebih lanjut, mereka juga menagih janji politik Bupati Lingga terpilih yang sebelumnya berkomitmen membuka kembali tambang timah rakyat bila terpilih. Namun hingga kini, janji tersebut belum juga terealisasi.
Sementara itu, dalam dialog yang digelar sebelumnya di ruang rapat kantor Bupati Lingga bersama OPD, OKP, LSM, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, Bupati Lingga menyampaikan bahwa tambang timah rakyat masih dalam proses perubahan dari Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) menjadi Izin Pertambangan Rakyat (IPR).
Menanggapi hal itu, Ketua F SPSI NIBA, Bung Chris, menegaskan pihaknya akan menampung seluruh aspirasi dan keluhan penambang. “Kami akan menyurati Bupati Lingga dan Ketua DPRD Lingga untuk meminta penjelasan lebih lanjut. Apakah persoalan WPR ke IPR ini masih sekadar wacana atau memang sedang dalam proses,” tegasnya.
Sementara itu, Bidang PHI F SPSI NIBA, Adi S, menjelaskan bahwa proses pengurusan WPR menjadi IPR memang membutuhkan waktu. Ia juga menekankan bahwa apabila IPR nantinya sudah terbit, para penambang harus memiliki payung hukum dalam bentuk kelembagaan.
“Seandainya nanti IPR sudah ada, penambang rakyat harus bernaung di bawah koperasi. Kami berharap koperasi Merah Putih yang ada di desa dan kelurahan bisa menampung para penambang menjadi anggotanya,” ujar Adi.
Rencananya, penambang timah rakyat di Dabo Singkep akan kembali menggelar pertemuan dengan kawan-kawan yang belum sempat hadir dalam pertemuan hari ini, untuk merumuskan langkah selanjutnya."****
LIPUTAN LINGGA : IJAL
EDITOR : R.ARIFIN