KabarPesisirNews.Com
PEKANBARU RIAU, -
Ada Apa dengan Cabang? Refleksi dan Evaluasi HMI Cabang Pekanbaru
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pekanbaru merupakan salah satu cabang yang memiliki sejarah panjang dan peran strategis dalam mewarnai dinamika intelektual, sosial, dan politik di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Dengan basis mahasiswa yang luas, kaderisasi yang masif, serta pengalaman panjang dalam kerja-kerja keummatan dan kebangsaan, HMI Cabang Pekanbaru sesungguhnya menyimpan potensi besar sebagai motor perubahan. Namun di balik potensi tersebut, pertanyaan kritis mulai muncul dari berbagai pihak: ada apa dengan cabang?
Pertanyaan ini bukan sekadar ungkapan kosong. Ia hadir sebagai bentuk refleksi kolektif atas berbagai persoalan internal dan eksternal yang dihadapi oleh cabang hari ini. Dari melemahnya soliditas organisasi, menurunnya kualitas kaderisasi, hingga minimnya gagasan dan sikap dalam isu-isu strategis daerah, menjadi sinyal bahwa cabang membutuhkan revitalisasi yang mendalam.
Kondisi Internal: Di Antara Harapan dan Kenyataan
Secara struktural, HMI Cabang Pekanbaru memiliki kepengurusan lengkap dengan berbagai bidang yang mengatur arah gerak organisasi.
Namun dalam praktiknya, banyak bidang yang belum mampu bekerja optimal sesuai dengan fungsinya. Program kerja seringkali mandek, kegiatan berlangsung secara insidental, bahkan komunikasi antar pengurus dan komisariat kurang terjalin harmonis.
Hal ini mengakibatkan menurunnya kepercayaan kader terhadap cabang sebagai pusat gerakan.
Lebih jauh, problem klasik seputar kaderisasi pun masih menjadi pekerjaan rumah besar. Perjalanan Basic Training (LK 1), Intermediate Training (LK 2), hingga Senior Course tidak lagi dipahami sebagai proses pembentukan intelektual dan kepemimpinan yang sistematis.
Banyak kader mengikuti jenjang kaderisasi hanya demi formalitas dan pengesahan status, bukan sebagai bentuk internalisasi nilai dan pemahaman HMI yang mendalam. Budaya diskusi kian menurun, forum-forum intelektual tidak lagi menjadi kebiasaan, dan budaya literasi mulai tergeser oleh pragmatisme politik internal.
Dinamika Eksternal: Menyikapi Perubahan Zaman
HMI Cabang Pekanbaru berada di tengah kota yang tumbuh pesat secara ekonomi dan sosial.
Namun, kehadiran HMI sebagai kelompok kritis dalam menyikapi pembangunan, kebijakan publik, maupun permasalahan umat, semakin redup. HMI cenderung menjadi penonton dalam isu-isu strategis daerah. Misalnya, dalam kasus konflik lahan, ketimpangan ekonomi, ketidakadilan kebijakan pendidikan, atau krisis lingkungan, suara HMI seringkali tak terdengar atau hanya muncul sebatas narasi di media sosial.
Dahulu, HMI adalah rumah para pemikir dan penggerak. Cabang menjadi tempat lahirnya aktivis tangguh, intelektual muda, dan pemimpin masa depan. Kini, banyak kader justru merasa asing dengan orientasi organisasi, dan menjadikan HMI hanya sebagai kendaraan politik jangka pendek. Relasi kuasa antar elite HMI kadang justru lebih dominan dibanding semangat kolektif membangun cabang.
Ada Apa dengan Cabang?
Pertanyaan ini menuntut kita semua, baik pengurus, kader, alumni, maupun simpatisan, untuk tidak tinggal diam. HMI Cabang Pekanbaru harus berani melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem, pola kaderisasi, komunikasi struktural, serta arah gerak perjuangan organisasi.
Jangan sampai cabang hanya menjadi simbol kosong tanpa pengaruh, atau hanya menjadi panggung elite semata.
Sudah saatnya cabang menghidupkan kembali diskursus ideologis, membangun iklim intelektual yang sehat, dan menyatukan seluruh potensi kader dalam kerja-kerja strategis. Setiap kader, dari komisariat hingga cabang, harus menyadari bahwa mereka adalah bagian dari solusi, bukan sekadar pelengkap struktur.
Revitalisasi organisasi tidak akan datang dari luar, melainkan dari kesadaran internal yang tumbuh atas dasar cinta terhadap HMI dan tanggung jawab terhadap umat dan bangsa. Maka, pertanyaan “ada apa dengan cabang?” harus dijawab dengan tindakan nyata: pembenahan struktural, penguatan nilai, serta kerja-kerja sosial yang berdampak.
Penutup: Kembali ke Khittah Perjuangan
HMI bukan sekadar organisasi, tapi wadah pembentukan : insan ulil albab yang turut bertanggungjawab atas terwujudnya tatanan masyarakat yang di ridoi allah SWT. HMI Cabang Pekanbaru harus kembali kepada khittah ini, menjadikan kaderisasi sebagai tulang punggung organisasi, serta menghadirkan kepemimpinan yang kuat secara moral, intelektual, dan organisatoris.
Ada apa dengan cabang? Jawabannya terletak di pundak kita semua. Mari bangkit bersama, merekonstruksi arah perjuangan HMI Cabang Pekanbaru menuju masa depan yang lebih gemilang."****
PENULIS. : Kader Himpunan Mahasiswa Islam
EDITOR : R.ARIFIN